Sejumlah Kepsek SDN dan SMP Minta Dana Bos Segera Dicairkan

PANGKEP - Sejumlah Kepala sekolah SDN dan SMP di Kabupaten Pangkep  kini berharap agar dana Bantuan Oprasional Sekolah (Bos) segea dicairkan.

Dana Bos hingga memasuki Maret 2022 belum ada pencairan sehingga sejumlah kegiatan dan biaya administrasi sekolah selama ini bermodal uang pribadi kepala sekolah dan sejumlah guru.

Baca juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Akibat Langgar Kesepakatan Toraja Utara Kena Sanksi

Namun dibalik itupun nampaknya ada keterbatasan dalam melakukan aktifitas dalam menggenjot kwalitas dan mutu pendidikan menuju generasi cerdas.

" Dengan keterlambatan pencairan dana bos sangat mempengaruhi atas berbagai aktifitas karya yang akan dilakukan sekolah tersebut" 

Baca juga: Presiden RI Jokowi akan Lantik Sudirman Sulaeman Gubernur Sulsel, Kepsek SMK 2 Pangkep bersama Guru Ucapkan Selamat

Dari Informasi yang dipetik wartawan Indonesia Satu dari Pencairan dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah tahap satu,   Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pencairan dana BOS tahun 2022 ini akan dilakukan sebanyak tiga kali.

Pencairan dana BOS tahap 1 akan dilakukan antara bulan Januari hingga April.

Baca juga: Bupati Pangkep dan Ketua TP PKK Pangkep Nurlita Saksikan Langsung Gebyar UKK di SMK 2, Kepala UPTD Djumain Ucapkan Terima Kasih

Sebagian besar sekolah sudah akan menerima pencairan dana BOS tahap 1 ini pada bulan Februari dan Maret.

"Besar kemungkinan akan banyak cair di Februari atau Maret, " dikutip Klik Pendidikan dari youtube guru abad 21.

Baca juga: Ini Cara Satgas TNI 412 Kostrad Bangkitkan Minat Brlajar Anak

Sedangkan pencairan dana BOS tahap 2 akan dilakukan mulai bulan Mei hingga bulan Juli.

Untuk tahap akhir pencairan dana BOS tahun 2022 atau pencairan tahap 3, akan mulai dilakukan pada bulan September.

Baca juga: Guru Sejarah dan Pelajar dari 19 SMA/SMK di Takalar Kunjungi Museum La Galigo

"Yang perlu dipastikan, pada bulan Agustus sudah sudah harus melakukan cut off, " jelasnya ( Herman Djide)